Puisi Kematian - Al-Fatehah Dari Sang Penjemput Kematian
"...Kita merasa kegagalan sangat dekat.
Saat masalah merapat.
Tapi justru kita lupa.
Kematian lebih dekat."
-Melodi Senyap-
Agenda AP 1 November 2019
Puisi 1.
Al-Fatehah
Oleh: Melodi Senyap
Kita sering mengeluh.
Tentang hal yang tak sesuai dengan asa.
Bahkan marah.
Walaw sudah tahu semua dalam sketsaNya.
Kita merasa kegagalan sangat dekat.
Saat masalah merapat.
Tapi justru kita lupa.
Kematian lebih dekat.
Sedih, takut, resah, gelisah.
Hal seperti itu biasa tergambarkan.
Saat terlintas tentang kematian.
Di antara kita juga ada yang merasa senang dan tersenyum.
Bukan berarti mereka abnormal.
Tapi keimanan kita sudah beda.
Mereka para pencari jalan yang lurus.
Ihdinas shirotol mustaqim
Sirotol mustaqim
Jembatan penghubung
Yang ada di Akhirat sana.
Sumenep, 1 November 2019
Puisi 2.
Sang Penjemput Kematian
Oleh: Ferindi
Terlalu banyak
Apa yang ada di dunia ini terlalu banyak
Ada yang datang kemudian pergi
Ada yang diharapkan namun tak bisa dimiliki
Ada yang sudah didapatkan tapi lebur kembali
Bahkan ada yang tak pernah diminta tapi selalu mengawasi
Dia yang selalu siaga tanpa tapi
Selalu tepat tanpa gagal
Kehadirannya tak pernah dinanti
Kedatangannya tak terbayangkan dalam mimpi
Hanya menunggu waktu dan perintah
Jika Dia berkata sekarang, maka habis sudah
Dia yang selalu ditakuti
Namun tak jarang makhluk tanpa akal seakan ingin memerangi
Bodoh, seakan tak tahu apa yang akan terjadi
Siapakah dia?
Dia datang tak mengenal tua dan muda
Ketika sudah waktunya, dia beraksi tanpa lagi menunda, Sang Penjemput Kematian
Pagi Setelah Kegelapan, 1 November 2019
Komentar